Slawi FM – Terapi jamu merupakan penggunaan ramuan tradisional yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti tumbuhan, akar, daun, dan buah-buahan untuk mengobati berbagai jenis penyakit atau gangguan kesehatan salah satunya Diabetes Melitus.
Demikian yang dikatakan oleh Dokter Ahli Muda Klinik Wisata Kesehatan Jamu (WKJ) Kalibakung Arkina Putri Dewanti dalam Program Halo Slawi FM yang dipandu oleh Sofia pada Jumat (13/06/2025) pagi.
Menurut Dokter Arkina, Diabetes Melitus (DM) adalah sekumpulan gejala yang timbul ditandai dengan peningkatan kadar gula darah melebihi nilai normal akibat tubuh kekurangan insulin. Maka bagi pasien yang menderita DM bisa melakukan terapi jamu dengan mengkonsumsi obat tradisional untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil adalah salah satu kunci sehat bagi penderita diabetes.
“ Penderita bisa melakukan terapi jamu dengan mengkonsumsi obat diabetes alami seperti temu lawak, kayu manis, kunyit dan daun salam. Daun salams sendiri memiliki kandungan flavonoid yang berfungsi untuk melindungi sel pankreas dan membantu tubuh memproduksi insulin secara efisien. Sehingga bisa menekan dan menurunkan kadar gula darah,” ujar Dokter Arkina.
Adapun cara kerja jamu untuk penderita Diabetes Melitus yaitu menghambat pembentukan glukosa di hati, menghambat penyerapan gula dalam usus, meningkatkan sekresi (pengeluaran) insulin dalam pancreas dan meningkatkan penggunaan gula oleh membran sel.
“ Jadi dosis jamu di WKJ sudah tersantifikasi, untuk efek penurunan gula darah agar efektif memerlukan waktu 3-6 minggu,. Jika minum obat konvensional diberi jarak minimal 2 jam baru bisa mengkonsumsi jamu,” jelas Dokter Arkina.
Bagi penderita DM tetap menggunakan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter atau obat konvensional, tetapi penderita juga bisa mencoba beberapa obat diabetes alami dari tumbuhan herbal dengan dosis yang sesuai dan pendampingan dari tenaga kesehatan ahli di WKJ.
“ Tips sehat bagi penderita DM diantaranya mengkonsumsi obat tradisonal atau jamu dan menerapkan pola makan sehat dengan mengkonsumsi makanan rendah kalori, dan aktifitas fisik yang cukup agar gula darah tetap stabil serta kesehatan tubuh kita terjaga,” pungkasnya. (CF)
Penulis : Chairul Falah | Editor dan Publish : Chairul Falah