Slawi FM – Praktek politik uang tentunya memiliki dampak negatif jangka panjang, yang jika terus dibiarkan terjadi dapat merugikan banyak pihak. Tidak hanya merugikan masyarakat, bahkan dapat meluas hingga merugikan negara karena kemungkinan munculnya berbagai permasalahan baru akibat praktik politik uang.
Demikian yang dikatakan oleh Anggota Bawaslu Kabupaten Tegal Sri Anjarwati dalam talkshow warta 10 yang dipandu oleh Sofia di Studio Radio Slawi FM, pada Senin (17/02/2025) pagi.
Menurut Anjarwati, terkait politik uang Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Tegal selalu mensosialisasikan ke desa – desa dampak negatif politik uang dengan membentuk desa anti politik uang salah satunya Desa Bukateja Kecamatan Balapulang. Desa Bukateja ini membuktikan bahwa saat proses pemilihan Kepala Desa tidak menggunakan politik uang. Maka dengan dasar bukti nyata ini Bawaslu berharap saat proses pemilihan dari tingkat Desa bisa melaksanakan pesta demokrasi tanpa adanya politik uang.
“ Jadi kami terus mengedukasi masyarakat bahwa memilih pemimpin itu tidak dari uangnya tetapi memiliki program – program yang bisa membantu masyarakat di Desa tersebut. Sehingga bawaslu terus mendorong agar pesta demokrasi dari tingkat Desa, Daerah dan Nasional bisa dilakukan pemilihan tanpa politik uang,” tutur Anjarwati.
Untuk mengatasi persoalan politik uang ini diawali dari tingkat bawah yaitu Desa dan masyarakat sendiri harus cerdas dalam memahami secara detail bahwa politik uang ini berdampat buruk bagi demokrasi di Indonesia. Jika politik uang ini dibiarkan saja dapat menimbulkan praktek korupsi. Praktek ini akhirnya memunculkan para pemimpin yang hanya peduli kepentingan pribadi dan golongan, bukan masyarakat yang memilihnya. Karena merasa berkewajiban mencari keuntungan dari jabatannya, salah satunya untuk mengembalikan modal yang keluar dalam kampanye.
“ Kami selalu mengupayakan semaksimal mungkin untuk mengawasi praktek politik uang. Mari kepada seluruh masyarakat agar menghindari menerima politik uang dalam bentuk apapun, karena politik uang akan merusak demokrasi kita,” jelas Anjarwati. (CF)
Penulis : Chairul Falah | Editor dan Publish : Chairul Falah