LPPL Radio Slawi FM Adakan Diklat Broadcaster 2025

banner 468x60

Slawi FM – Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Slawi FM Kabupaten Tegal pertama kali mengadakan Diklat Broadcaster 2025 selama 3 (tiga) bulan mulai 01 Februari hingga 01 April 2025 dengan menghadirkan beberapa narasumber professional dan berkompeten dibidangnya bertempat di Studio Radio Slawi FM pada Sabtu, (01/02/2025) siang.

Dalam diklat Session 1 ini ada 2 materi yang disampaikan diantaranya, Penyiaran dan Reportase oleh Praktisi Siaran sekaligus Staff Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Tegal Sri Wibowo atau nama sapaannya Ari Wibowo dan Produksi oleh Staff Produksi LPPL Radio Slawi FM Kusnendro.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Diklat DBS ini diikuti oleh 8 peserta diantaranya Ardi Bagus Prasojo, Hidayaturrohmah, Huda Ikhya Ulumudin, Oktaviani Sodri Putri, Salwa Putri Dewanti, Titis Mularsih, Syahrul Ramadan Ditra dan Amalia.

Dalam pemaparannya, Sri Wibowo mengatakan bahwa menjadi seorang penyiar harus memiliki keterampilan berbicara, memiliki wawasan luas, kreatifitas dan Air Personality kuat serta memiliki personal branding. Oleh karena itu seorang penyiar perlu memiliki keterampilan komunikasi yang baik, sehingga mampu menyampaikan informasi dengan menarik dan mudah dipahami oleh pendengar, menguasai teknologi, serta pemahaman yang mendalam terhadap pendengar sehingga akan membawa kesuksesan dalam dunia penyiaran radio.

“ Seorang penyiar selain memiliki wawasan dan suara bagus penyiar juga wajib memiliki kemampuan berbicara dengan jelas serta artikulasi yang tepat ketika menyampaikan informasi dengan menarik dan mudah dipahami oleh pendengar. Maka dalam dunia yang terus berkembang ini, kemampuan komunikasi yang baik akan terus menjadi aset berharga bagi para penyiar radio,” tutur Aw.

Selain itu, Ari Wibowo juga menerangkan bahwa kunci menjadi seorang reporter handal diantaranya memiliki kemampuan mengobservasi dan bersikap objektif, memiliki rasa ingin tahu tinggi, memiliki kemampuan komunikasi baik dan memiliki kemampuan interpersonal.

“ Ketika kita terjun kelapangan menjadi reporter utamanya observasi dan pendekatan terlebih dahulu agar narasumber yang akan kita liput tidak canggung dan siap untuk diliput. Maka seorang reporter wajib memiliki komunikasi yang baik,” ungkap Aw.

Sementara itu, Staff Produksi LPPL Radio Slawi FM Kusnendro menyatakan bahwa produksi program siaran radio merupakan proses pengelolaan ide atau gagasan dengan mentransfer naskah suara dan menjadi suatu hasil nyata dari ide tersebut. Produksi radio diantaranya membuat iklan dan drama radio maupun produksi lainnya dengan menggunakan aplikasi rekaman diantaranya Cool Edit Pro dan Adobe Audition Pro, Audacity, FL Studio, Logic Pro X dan Pro Tools.

“ Jadi radio ini tidak hanya siaran saja, tetapi ada produksi baik iklan maupun drama radio dengan catatan iklan harus variatif tidak monoton dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami serta menarik bagi khalayak,” jelas Nendro.

Adapun acara selanjutnya para peserta diklat di berikan praktek langsung teknik produksi rekaman menggunakan software rekaman Cool Edit Pro oleh Kusnendro di Ruang Produksi. (CF)

Penulis : Chairul Falah | Editor dan Publish : Chairul Falah

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *