Tingkatkan Kemampuan Literasi Siswa Dengan Sabuk Besi

banner 468x60

Slawi FM – Sabuk Besi merupakan singkatan dari Sorotan Aksi Bacaan Unik Bersama Kami, yaitu program peningkatan literasi di SDN Kalisapu 02. Dalam program ini, siswa diajak untuk membaca secara rutin dengan metode yang menarik dan menyenangkan, seperti membaca bersama, membuat ringkasan kreatif, hingga presentasi buku. Tujuan utamanya adalah menumbuhkan budaya literasi sejak dini.

Demikian yang dikatakan oleh Kepala SDN Kalisapu 02 Fasda Tanoto Foundation Dina Fuji Handayani dalam Program Halo Slawi FM yang dipandu oleh Sofia pada Jumat, (25/04/2025) pagi.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Menurut Dina, latar belakang terbentuknya program sabuk besi karena rendahnya minat baca siswa dan kurangnya variasi dalam metode pembelajaran literasi. Maka pihaknya memerlukan inovasi yang bisa membuat siswa antusias membaca, bukan karena kewajiban, tapi karena memang mereka tertarik dengan membaca. Maka lahirlah Sabuk Besi sebagai program literasi yang unik dan menyenangkan.

“ Program sabuk besi ini kami mulai tahun 2023 hingga 2024 melakukan pembenahan terhadap pojok – pojok baca, taman baca dan lorong baca. Dan Alhamdulillah, respon siswa sangat positif. Bahkan siswa sekarang banyak yang mulai membawa buku dari rumah untuk dibaca di sekolah, dan ada siswa yang mulai menulis cerita sendiri. Hal yang paling membahagiakan adalah ketika anak-anak mulai saling merekomendasikan buku ke teman-temannya,” tutur Dina.

Meskipun program sabuk besi ini mendapat respon positif dan bermanfaat bagi siswa, tentunya memiliki tantangan terbesar  yaitu konsistensi dan dukungan. Tidak semua siswa memiliki lingkungan yang mendukung di rumah, maka diperlukan kerja sama antara guru, orang tua, dan komunitas. Selain itu, keterbatasan koleksi buku juga menjadi tantangan tersendiri.

Sementara itu, Kepala SDN Cilongok 01 sekaligus Penggerak The Big Book Desy Eka Purnami memberikan apresiasi  inovasi Sabuk Besi yang di terapkan di SDN Kalisapu 02. Program ini tidak hanya kreatif, tapi juga sangat kontekstual dengan kebutuhan anak-anak saat ini. Cara-cara yang digunakan dalam Sabuk Besi sejalan dengan semangat di The Big Book, yaitu membuat membaca menjadi kegiatan yang menyenangkan tanpa adanya unsur pemaksaan.

“ Saya apresiasi program sabuk besi diterapkan di SDN Kalisapu 02 yang bermanfaat bagi anak – anak untuk tertarik untuk membaca buku interaktif dan menyenangkan,” jelas Desy.

Desy juga berharap, agar sekolah meningkatkan kolaborasi dengan komunitas literasi melalui kegiatan bersama seperti pelatihan, bedah buku, hingga mendirikan pojok baca di sekolah. Selain itu, keterlibatan komunitas dalam mendampingi guru dan siswa juga penting agar inovasi literasi tidak terhenti. Sinergi inilah yang akan menciptakan ekosistem literasi yang kuat.

“ Saya berpesan untuk terus berinovasi dan jangan pernah lelah untuk mengajak anak-anak mencintai buku. Literasi bukan soal bisa membaca saja, tapi juga soal membentuk karakter dan pola pikir kritis. Sekecil apapun langkah kita, jika konsisten dan tulus, dampaknya akan luar biasa,” tandasnya. (CF)

Penulis : Chairul Falah | Editor dan Publish : Chairul Falah

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *