Mengenal Fenomena Frequency Illusion Untuk Pengembangan Diri

banner 468x60

Slawi FM – Ilusi frekuensi atau Baader-Meinhof merupakan bias kognitif di mana seseorang merasa sesuatu terjadi lebih sering daripada yang sebenarnya setelah baru-baru ini menyadarinya.

Dalam konteks pengembangan diri, memahami ilusi frekuensi dapat membantu seseorang menjadi lebih sadar akan bagaimana pikiran memengaruhi persepsi, dan dapat mengelola bias ini untuk pengambilan keputusan yang lebih rasional.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Demikian yang dikatakan oleh Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FTIK) UPS Tegal Agus Wibowo dalam Talkshow SPS yang dipandu oleh Merry Honey di Studio Radio Slawi FM pada Rabu (23/04/2025) pagi.

Menurut Agus, berdasarkan pembahasan salah satu komunitas di internet tahun 1990an menyebutkan bahwa apabila seseorang fokus terhadap sesuatu, ternyata akan menemui banyak hal yang difokuskan. Maka hal ini dapat dihubungkan dengan Teori Red Car dalam pengembangan diri biasanya merujuk pada konsep selektifitas perhatian atau selective attention yaitu kemampuan untuk fokus pada informasi atau rangsangan tertentu sambil mengabaikan informasi lain yang mengganggu.

“ Jadi teori Red Car ini apa yang kita fokuskan, itulah yang akan lebih sering kita lihat atau alami dalam hidup. Istilah ini datang dari fenomena di mana seseorang yang baru saja membeli mobil berwarna merah, tiba-tiba merasa melihat mobil merah di mana-mana. Padahal sebelumnya, mobil merah itu sudah ada, tetapi otak tidak menganggapnya penting,” tutur Agus.

Selain itu, perlu diketahui bersama bahwa teori tersebut bisa diaplikasikan dalam pengembangan diri di kehidupan sehari – hari diantaranya Fokus pada hal positif, Pola pikir (mindset) menentukan realitas, Mengubah persepsi dan pengalaman, Penguatan afirmasi dan visualisasi dan Pengaruh terhadap kebiasaan dan tindakan.

“ Fokus menentukan tindakan ini penting, kalau kita fokus pada kesehatan akan lebih sadar soal makanan dan olahraga. Fokus kita juga akan mengarahkan pilihan dan kebiasaan,” jelas Agus.

Dengan memahami dan mengelola ilusi frekuensi, dapat meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan, mengembangkan pemahaman diri yang lebih akurat, dan mencapai pengembangan diri yang lebih efektif. (CF)

Penulis : Chairul Falah | Editor dan Publish : Chairul Falah

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *