Slawi FM – Perkembangan Era digital sekarang ini memengaruhi praktik jurnalisme dalam berbagai hal. Bahkan media cetak yang menjadi media yang mendominasi bagi penyebaran informasi pun mulai terancam tergeser. Munculnya internet yang melahirkan pers digital dan multimedia mengubah total industri media massa termasuk radio dan televisi.
Demikian yang dikatakan oleh Pemimpin Redaksi SinPo.id dan SinPotv Edi Faisol dalam Program Dialog Khusus yang dipandu oleh Merry Honey pada, Senin (20/01/2025) pagi.
Menurut Edi, persaingan media massa saat ini semakin jelas terlihat khususnya antara media massa cetak dan online. Sebab kecepatan berita yang disajikan oleh media online jauh lebih cepat dibandingkan media cetak. Hal ini tentu saja membuat para jurnalis media cetak harus bisa secepat dan setangkas mungkin mencari informasi yang jauh lebih lengkap daripada jurnalis online.
“ Era Revolusi Industri Digital ada perubahan platform media dari media elektronik, media cetak menjadi media baru yaitu media berbasis internet atau media online ditambah lagi media sosial. Maka fase – fase yang ada menjadikan fase media sosial lebih cepat memberikan informasi, sehingga menggeser media main stream,” ujar Edi.
Media sosial ini berperan penting dalam penyebaran informasi bagi masyarakat luas. Media sosial dapat menjadi sumber informasi yang lebih mudah dan cepat didapatkan, karena mudah diakses oleh para penggunanya, dan tidak memiliki keterbatasan dalam pengaksesan dalam artian, semua orang dapat mengakses media sosial asalkan ada medianya seperti telepon genggam/laptop/komputer serta adanya sinyal internet.
“ Media sosial ini memang sangat cepat contohnya ketika ada jalan rusak masyarakat bisa langsung foto dan dikirim langsung kepada pihak yang berwenang. Karena mayoritas pejabat publik memiliki akun media sosial yang mempermudah masyarakat untuk melapornya dan biasanya cepat viral,” jelas Edi.
Sementara itu, Direktur Politeknik Pancasakti Tegal Prayitno menjelaskan, bahwa diera digital ini media massa masih ada dan tetap ditunggu masyarakat terutama media massa yang memiliki brand kuat dan terkenal. Tetapi brand media massa terkenal ini harus memiliki integritas tinggi dan terpercaya khusunya berita atau informasi yang dipublikasikan dapat dipertanggungjawabkan.
“ Meskipun media sosial ini mendominasi penyebarluasan informasi, media massa juga masih tetap eksis namun tergantung pada brand media tersebut yang berdampak pada tingkat kepercayaan masyarakat akan informasi yang di publikasikan atau bukan hoax,” tutur Prayit.
Diakhir dialog, Prayitno berpesan bahwa kebenaran itu tidak akan hilang, melainkan harus tertulis dan tidak akan mungkin dikalahkan yang abu – abu. Artinya informasi yang benar tidak akan terkalahkan dengan berita hoax. (CF)
Penulis : Chairul Falah | Editor dan Publish : Chairul Falah