Slawi FM – Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai Bapak Pendidikan Indonesia dengan mengembangkan konsep Tri Pusat Pendidikan yang melibatkan tiga lingkungan utama yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Konsep ini bertujuan menciptakan sinergi antara ketiga lingkungan tersebut dalam mendidik anak-anak, memahami bahwa upaya pendidikan tidak dapat dilakukan oleh tenaga pendidik saja, melainkan harus didukung oleh lingkungan sekitar.
Demikian yang dikatakan oleh Dekan Fakultas Teknik (FTIK) UPS Tegal Agus Wibowo dalam Talkshow Pagi yang dipandu oleh Rida, pada Rabu (15/01/2025) pagi.
Menurut Agus, dari konsep Tri Pusat Pendidikan tersebut yang paling utama adalah lingkungan keluarga, terkadang lingkungan keluarga dianggap sepele. Bahkan dalam pendidikan di keluarga umumnya orang tua menyerahkan kepada pembantu rumah tangga dan sekolah. Padahal pendidikan keluarga ini diutamakan diberikan langsung oleh orang tua yang memiliki peran sebagai pendidik pertama dan utama dengan meletakkan dasar kepribadian, moral, sosial, dan keagamaan anak.
“ Pendidikan keluarga ini paling utama dalam pendidikan anak, terkadang tidak kita menyadari apa yang dilakukan anak berawal dari keluarga. Coba kita bandingkan pendidikan era dulu yang umumnya kakek dan nenek kita mata pencahariannya mayoritas petani dari pagi hingga sore. Sore hari mereka berkumpul dengan keluarga yang dilengkapi dengan mendongeng. Hal ini termasuk menciptakan rasa kedekatan dengan keluarga dan memperoleh pendidikan langsung dari kakek dan nenek kita,” tutur Agus.
Selain keluarga, pendidikan sekolah juga penting untuk anak sebagai lingkungan pendidikan kedua dengan memberikan pembinaan intelektual dan ilmu pengetahuan. Pendidikan di sekolah juga berperan penting dalam transmisi kebudayaan, menentukan peran sosial, penyatuan sosial, serta mengembangkan karakter anak.
“ Anak ketika di sekolah yang ditangkap tidak hanya pelajaran saja, tapi lingkungannya seperti karakter guru – gurunya dan teman – temannya. Contohnya ketika anak ditanya siapa guru yang baik dan dekat pasti anak akan menjawabnya bukan guru yang pintar. Maka anak ini akan lebih mengingat kebaikan dan karakter orang termasuk guru dan temannya di sekolah,” ungkap Agus.
Kemudian yang ketiga pendidikan lingkungan masyarakat yang berperan penting dalam mengembangkan kecerdasan intelektual, budi pekerti, ilmu agama, dan sosial anak. Pendidikan lingkungan masyarakat berperan penting dalam penyelenggaraan pendidikan non formal, seperti organisasi pemuda, karang taruna, dan kursus-kursus.
“ Pendidikan lingkungan ini penting untuk anak – anak. Orang tua jangan membatasi anak melakukan kegiatan dilingkungan tapi mendampinginya agar anak mengerti dunia lingkungan masyarakat, karena dengan explore di lingkungan, anak akan mendapatkan pengalaman sosial baik di lingkungannya,” jelas Agus.
Diakhir talkshow, Agus berharap agar Konsep Tri Pusat Pendidikan Ki Hadjar Dewantara dapat diterapkan di kehidupan sehari – hari. Karena konsep Tri Pusat ini sebagai acuan dalam membangun sistem pendidikan yang holistik dan inklusif. (CF)
Penulis : Chairul Falah | Editor dan Publish : Chairul Falah