Slawi FM – Guru sebagai konten kreator memiliki peran yang penting dalam membagikan pengetahuan dan pengalaman mereka kepada orang lain melalui berbagai jenis konten. Selain itu guru juga dapat menciptakan metode pembelajaran baru dan inovatif.
Hal itu terungkap dalam Program Dialog Khusus bersama Guru Konten Kreator SDN 01 Sudagaran Kabupaten Banyumas yang dipandu oleh Ivona pada Sabtu, (11/01/2025) pagi.
Dialog ini mengupas kisah inspiratif Juliyanti yang mengintegrasikan kreativitas konten digital ke dalam dunia pendidikan. Juliyanti memulai perjalanannya sebagai konten kreator karena keresahannya dalam mencari ide dan inovasi untuk metode mengajar.
Ia mulai merekam aktivitas mengajarnya yang telah dirancang dengan materi atau skenario pembelajaran yang menarik.
“ Mengajar seperti biasa, tetapi direkam dan dibagikan melalui media sosial. Hal ini saya lakukan untuk menginspirasi guru lain dan yang paling penting proses perekaman berlangsung tanpa mengganggu aktivitas belajar mengajar serta peralatan ditempatkan di pojok kelas untuk merekam secara singkat,” kata Juliyanti.
Selain itu, ia memastikan mendapat izin dari para wali murid sebelumnya. Anak-anak di kelas justru merasa antusias karena masuk dalam konten yang nantinya juga bisa ditinjau kembali oleh wali murid di rumah.
Meskipun konten pembelajaran yang dibagikan Juliyanti juga mendapat sambutan positif dan apresiasi para netizen di media sosial. Beberapa pengguna bahkan meminta tutorial dari metode pembelajarannya. Tapi Juliyanti mengutamakan menjaga kualitas pembelajaran.
“ Walaupun saya membuat konten, tapi pembelajaran harus tetap seru dan berkualitas, tidak kalah dengan sekolah-sekolah lain,” jelas Juliyanti.
Selain itu Julianti juga membagikan tips menjadi guru konten creator diantaranya :
- Berbagi Inspirasi: Niatkan untuk berbagi metode pembelajaran menarik dengan sesama guru.
- Cari Ide: Manfaatkan media sosial atau teknologi seperti AI untuk mencari ide kreatif.
- Utamakan Kebutuhan Murid: Jangan hanya berfokus pada hiburan semata, kebutuhan murid tetap menjadi prioritas.
- Konsistensi: Jangan terlalu berharap menjadi viral, tetapi fokus pada niat baik dan konsistensi.
- Perhatikan Etika: Hindari konten yang mempermalukan anak dan selalu perhatikan kenyamanan mereka.
- Tangguh terhadap Kritik: Tetap semangat meski mendapat komentar negatif dari warganet.
Diakhir Dialog, Juliyanti berpesan kepada seluruh guru untuk selalu semangat mengajar dan memberikan pendidikan kepada anak didiknya yang terbaik dan selalu update dengan teknologi serta gunakan media sosial sebagai hiburan.
Dialog ini menjadi bukti nyata bahwa dengan kreativitas dan niat yang tulus, guru dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sekaligus berbagi inspirasi dengan sesama pendidik. (CF/JTS)
Penulis : Juni Tri Setiyono | Editor dan Publish : Chairul Falah