Slawi FM – Pengelolaan pendidikan sejatinya tetap membutuhkan standar yang jelas dan terukur yang tidak hanya mendorong tertib administrasi melainkan juga akan berdampak pada perbaikan mutu. Standardisasi pada dasarnya memiliki banyak manfaat baik bagi siswa maupun bagi guru.
Demikian yang dikatakan oleh Kaprodi S3 Pendidikan Universitas Pancasakti Tegal Purwo Susongko melalui Dialog Khusus Slawi FM yang dipandu oleh penyiar Rida pada, Rabu (08/01/2025) pagi.
Menurut Purwo, bagi siswa adanya standardisasi dalam sistem pendidikan dapat memberikan perlindungan yang memadai terhadap ketersediaan sistem pendidikan yang diakui bagi siswa dan dengan sendirinya menghapus kesenjangan dan praktik buruk yang merugikan siswa. Sedangkan bagi guru, standardisasi seolah membangun rambu-rambu atau aturan yang jelas bagi guru agar mereka dapat melakukan inovasi serta mengambil keputusan profesional untuk memajukan kompetensi para siswa.
Ilmu pengetahuan dapat diperoleh dengan sungguh – sungguh belajar, ketekunan dan pantang menyerah, mampu mengatasi tantangan hidup serta menahan nafsu angkara murka. Maka ilmu pengetahuan penting bagi semua orang apalagi pendidikan untuk anak – anak.
“ Masalah sekarang adalah bagaimana cara kita mengajak anak untuk rajin belajar. Sedangkan kurikulum merdeka hanya menyuruh belajar saja tanpa adanya ujian. Padahal sistem ujian di era terdahulu seperti Ujian Nasional (UN) yang membuat anak semangat dan memiliki motivasi belajar tinggi. Karena kalau tidak belajar sungguh – sungguh berdampak pada kelulusan mereka atau tidak naik kelas,” tutur Purwo.
Saat ini pendidikan di Indonesia perlu adanya perbaikan. Padahal di sekolah siswa belajar tentang kehidupan dan integritas contohnya tidak diperbolehkan menyontek dan pekerjaan rumah sekolah tidak diperbolehkan dikerjakaan orang tuanya.
“ Integritas di Indonesia sekarang mahal tidak ada yang ditakuti oleh para kalangan salah satunya para pejabat tinggi yang tidak menjalankan sumpah jabatannya. Maka integritas ini penting ditanamkan sejak dini pada anak di sekolah. Sehingga bisa memunculkan orang yang memiliki integritas tinggi dan menjadi warga Negara yang baik. Pendidikan yang baik dihasilkan oleh masyarakat baik, dan masyarakat baik akan menghasilkan pendidikan baik,” jelas Purwo.
Purwo menegaskan, bahwa culture sekolah merupakan cerminan culture masyarakat, culture masyarakat adalah culture dari sekolah. Sekolah baik memiliki integritas yang menghasilkan siswa dan masyarakat berintegritas, sehingga membentuk warga Negara berintegritas. Sekolah tanpa standard adalah suatu pembodohan dan orang berpendidikan tinggi tanpa standard jelas merupakan racun di masyarakat. (CF)
Penulis : Chairul Falah | Editor dan Publish : Chairul Falah