Pentingnya Diet Garam Bagi Penderita Hipertensi

banner 468x60

Slawi FM – Batasan kadar diastolik dan sistolik pada penderita hipertensi adalah tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih dan/atau tekanan darah diastolik 90 mmHg atau lebih. Sedangkan tekanan darah normal adalah kurang dari 120/80 mmHg.

Demikian yang dikatakan oleh Nutrisionis Ahli Pertama UPTD WKJ Kalibakung Adhitya Putri Arumsari dalam Program Halo Slawi FM Jamune Kyeh yang dipandu oleh Sofia pada Jumat (15/08/2025) pagi.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Menurut Adhitya, diet merupakan pengaturan pola makan yang sesuai dengan tujuan seseorang melakukan pengaturan makan tersebut. Sedangkan diet rendah garam adalah pengaturan makanan dan minuman pada penderita hipertensi dengan mengatur penggunaan garam dapur pada setiap makanan dan minuman yang akan dikonsumsi.

Hal ini sebagai upaya untuk menurunkan tekanan darah yang bisa dilakukan dengan monitoring tekanan darah, mengatur gaya hidup dan obat anti hipertensi.

“ Kalau pasien tekanan darahnya tinggi, kami sarankan untuk melakukan diet garam selama 2 – 3 hari di dalam makanan dan minuman tanpa garam. Tapi juga pasien yang memang kami berikan toleransi konsumsi garam dengan batasan – batasan tidak berlebihan,” ujar Adhytia.

Selain diet garam, penderita hipertensi harus menghindari makanan olahan, makanan cepat saji, gorengan, dan minuman berkafein serta alkohol agar tekanan darah tetap terkontrol. Oleh karena itu, makanan olahan yang sehat untuk penderita hipertensi sebaiknya kaya akan serat, kalium, magnesium, dan rendah sodium.

“ Untuk makanan olahan bagi penderita hipertensi kita lakukan konseling gizi di WKJ dengan memberikan alternatif cara pengolahan makanan yang menarik tapi tidak menyebabkan tekanan darah naik. Konseling ini dilakukan di WKJ setiap hari Senin – Sabtu dan gratis,” jelas Adhytia.

Adhytia menghimbau kepada pasien hipertensi agar melakukan olahraga ringan setiap hari dengan durasi waktu 10 – 15 menit, dan bersepeda serta bagi lansia bisa lakukan senam ringan. Sedangkan untuk olahraga yang tidak disarankan adalah joging, sepak bola dan bulu tangkis yang membutuhkan kerja jantung berlebihan. Sehingga penderita hipertensi yang memiliki penyakit bawaan lainnya akan berdampak buruk bag kesehatannya.

“ Bagi penderita hipertensi bisa datang langsung ke WKJ untuk memeriksakan kondisi kesehatannya melalui pemeriksaan dan akan diberikan jamu, konseling gizi  serta bagi pasien yang menderita stroke atau kebas bisa ambil paketan akupunktur. Paketan WKJ ini lengkap, sayang sekali kalau tidak dimanfaatkan secara maksimal,” tandasnya. (CF)

Penulis : Chairul Falah | Editor dan Publish : Chairul Falah

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *