Slawi FM – Tradisi Ruwat Bumi kembali digelar dengan khidmat di kawasan wisata Guci, Kabupaten Tegal, pada Selasa (01/07/2025) kemarin.
Acara tahunan ini menjadi simbol syukur masyarakat atas limpahan karunia alam dan sebagai bentuk pelestarian budaya leluhur. Hadir langsung dalam acara tersebut, Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman menegaskan pentingnya menjaga tradisi sebagai jati diri bangsa.
Dalam sambutannya, Ischak menyampaikan bahwa Ruwat Bumi bukan sekadar ritual, tetapi ekspresi budaya masyarakat yang mencerminkan keharmonisan antara manusia dan alam. Maka Ischak menekankan bahwa pelestarian budaya lokal merupakan fondasi kuat dalam membangun pariwisata yang otentik dan berkelanjutan.
” Tradisi seperti Ruwat Bumi ini harus kita jaga bersama. Ini bukan hanya soal warisan leluhur, tapi juga potensi besar untuk mengembangkan wisata budaya yang berdampak langsung pada ekonomi masyarakat. Selain itu, Guci juga memiliki keistimewaan dengan sumber air panas alami yang kualitasnya setara dengan onsen di Jepang maupun Austria,” jelas Ischak.
Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Tegal, Akhmad Uwes Qoroni, menambahkan bahwa Ruwat Bumi menjadi wadah memperkuat silaturahmi dan meningkatkan kesadaran lingkungan. Menurutnya, tradisi ini mengajak masyarakat tidak hanya menikmati alam, tetapi juga menjaga kelestariannya sebagai bentuk tanggung jawab bersama.
” Ruwat Bumi ini untuk perkuat silaturahmi dan kesadaran menjaga alam agar tetap lestari,” ungkap Uwes.
Adapun, untuk rangkaian acara Ruwat Bumi Guci tahun ini meliputi pengambilan air suci, penyembelihan wedus kendit, ziarah, kirab budaya dari desa-desa sekitar, serta pertunjukan seni tradisional. Pemerintah Kabupaten Tegal berharap kegiatan ini terus diwariskan dan dikembangkan sebagai kekayaan budaya yang membanggakan. (CF/LI)
Kontributor : Lugi | Editor dan Publish : Chairul Falah