Media Mainstream Tetap Dipercaya Masyarakat

banner 468x60

Slawi FM – Di era digital saat ini, tentunya masyarakat telah terhubung dengan berbagai sumber informasi yang beragam. Dua jenis media yang sering menjadi sorotan adalah media mainstream dan media sosial. Meskipun keduanya bertujuan untuk menyampaikan informasi, tetapi media online atau media mainstream lebih dipercaya masyarakat, karena sumber informasinya dapat dipertanggungjawabkan.

Demikian yang dikatakan oleh Ketu Komisi Penyiaran Indonesis Daerah (KPID) Provinsi Jawa Tengah Muhammad Aulia Assyahidin melalui Program Halo Slawi FM yang dipandu oleh Sofia pada Kamis, (27/02/2025) pagi.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Menurut Aulia, meskipun kini tengah gencarnya media sosial tetapi masyarakat lebih mempercayai media mainstream atau media online karena dari sumber informasinya juga dapat dipertanggung jawabkan karena media ini melalui proses peliputan suatu berita atau informasi yang melibatkan dua sudut pandang yang berbeda atau berlawanan tidak memihak atau netral.

“ Jadi antara media mainstream dan media sosial masyarakat lebih percaya dengan media mainstream atau media online karena melalui proses peliputan dan memiliki susuna redaksi jelas yang terverifikasi oleh Dewan Pers. Maka lembaga media ini merupakan media yang dikelola secara professional, obyektif dan bisa dipertanggungjawabkan sumber beritanya,” tutur Aulia.

Sedangkan untuk media sosial hanya bersandar kepada ketokohan seseorang yang memiliki kredibilitas tinggi sehingga akan menghasilkan berita yang terukur dan terverifikasi serta dapat dipertanggungjawabkan sumber informasinya. Tetapi hal ini tidak berlaku untuk media sosial yang abal – abal atau tingkat akurasinya rendah yang bisa menciptakan berita hoax serta tidak bisa dipertanggungjawabkan sumber informasinya.

“ Media sosial ini ada yang abal – abal yang umumnya ini buzzer yang menciptkan berita – berita bohong dengan kalimat – kalimat yang tendensius, kata – kata kasar dan menyerang. Dan kita tidak perlu menganggap hal itu sebagai sumber informasi yang akurat,” jelas Aulia.

Aulia berharap, kepada seluruh masyarakat agar tidak tertipu dengan berita hoax. Karena pada dasarnya dalam diri seseorang terdapat agen literasi yang secara naluri dapat memberikan penjernihan – penjernihan informasi. Ia meyakini kedepan insan – insan yang percaya akan kebenaran dan kejernihan akan terus tumbuh dan KPID akan terus bersamanya. (CF)

Penulis : Chairul Falah | Editor dan Publish : Chairul Falah

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *