Dokter Yusi Himbau Agar Tidak Mendiskriminasi Penderita HIV/AIDS

banner 468x60

Slawi FM – Setiap tanggal 1 Desember dunia memperingati Hari AIDS Sedunia. Tahun 2024, WHO mengambil tema “ Take the rights path: My health, my right! “. Tema ini menekankan akan pentingnya hak atas layanan kesehatan yang berkualitas bagi semua orang. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendorong akses universal tanpa diskriminasi. Sedangkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengambil tema nasional “ Hak Setara untuk Semua, Bersama Kita Bisa “. Pesan kuat ini sebagai pengingat untuk mengakhiri stigma, diskriminasi, dan ketidaksetaraan dalam penanganan HIV/AIDS di Indonesia.

Demikian yang dikatakan Dokter Spesialis Dermatologi, Venereologi dan Estetika RSUD Dr. Soeselo Slawi Fitriana Yusiyanti Dewi dalam talkshow Warta 10 yang di pandu oleh Aldo Herlambang di Studio Radio Slawi FM, pada Rabu (04/12/2024) pagi.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Menurut Dokter Yusi, pemerintah menargetkan tahun 2024 ini kasus HIV/AIDS dapat turun bahkan nol persen baik kasusnya, kematian maupun diskriminasi. Upaya ini harus melibatkan sinergi lintas sektor dan peningkatan akses pengobatan. Peringatan tahun ini menjadi momentum refleksi dan aksi nyata yang memerlukan kolaborasi semua pihak untuk mencapai target global.

“ Jadi melalui peringatan AIDS Sedunia, kita harus saling mengingatkan dan mendukung supaya target global HIV/AIDS ini tercapai seperti hak asasi orang yang menderita penyakit HIV/AIDS untuk mendapatkan layanan secara komprehensif dan informasi yang cukup, hak mendapatkan perlindungan hukum karena diskriminasi tinggi serta mendapatkan pendidikan dan pekerjaan kesetaraan serta hak layanan publik dan kesejahteraan,” tutur Dokter Yusi.

Naiknya kasus HIV/AIDS selain faktor hubungan seks lawan jenis, juga faktor Lelaki berhubungan seks dengan Lelaki (LSL). LSL ini juga berisiko tinggi tertular HIV/AIDS. LSL adalah komunitas laki-laki yang melakukan hubungan seks dengan jenis kelamin yang sama yaitu laki-laki.

Perlu diketahui, Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang memperlemah system kekebalan tubuh manusia, biasanya hanya salah satu dari dua jenis virus HIV-1 atau HIV-2 yang progresif merusak sel darah putih sehingga menyebabkan  berkurangnya sistem kekebalan tubuh. Sedangkan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) dari segi bahasa terdiri dari acquired berarti didapat, immuno berarti sistem kekebalan tubuh, deficiency berarti kekurangan, dan syndrome berarti kumpulan gejala.

“ Dikatakan terkena HIV ketika seseorang belum ada gejala, sedangkan kalau sudah stadium 4 muncul AIDS terdapat gejala – gejala yang mengakibatkan kematian. Hal itu terjadi karena adanya infeksi – infeksi yang masuk ke dalam tubuh manusia yang mengakibatkan daya tahan tubuh melemah, sehingga berdampak pada banyaknya kematian karena HIV/AIDS,” jelas Dokter Yusi.

Diakhir talkshow, Dokter Yusi menghimbau kepada seluruh masyarakat agar menjaga kesehatan tubuh dan kenali secara detail HIV/AIDS dan jangan mendiskriminasi penderita HIV/AIDS. Ayo bersama – sama kita bisa akhiri HIV/AIDS dari tingkat RT hingga pusat. Mari bersama – sama wujudkan hak kesehatan bagi semua dengan langkah tepat, kita bisa akhiri HIV/AIDS. (CF)

Penulis : Chairul Falah | Editor dan Publish : Chairul Falah

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *