Kemah Sastra Penulisan Cerpen Berbahasa Jawa Sukses Dorong Kreativitas dan Lestarikan Bahasa Daerah

banner 468x60

Slawi FM – Kemah Sastra Penulisan Cerpen Berbahasa Daerah yang diselenggarakan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah (BBJT) diharapkan menjadi kegiatan yang berkelanjutan. Program ini dinilai sukses mendorong kreativitas 24 pelajar jenjang SD dan SMP dari 18 Kabupaten/Kota, khususnya dalam penggunaan Bahasa Jawa.

Harapan ini disampaikan oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Dwi Laily Sukmawati saat menutup kegiatan di Aula Bojanaloka, BBJT, pada Rabu (19/11/2025) kemarin.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

” Kemah Sastra 2025 diharapkan menjadi kegiatan yang berkelanjutan karena mampu mendorong kreativitas siswa. Kreativitas para peserta dalam berbahasa Jawa harus terus berkembang agar kegiatan ini dapat berkesinambungan,” ujar Laily.

Laily juga menekankan pentingnya menumbuhkan rasa bangga berbahasa Jawa di kalangan generasi muda.

“ Jangan malu berbahasa Jawa. Melalui lomba-lomba seperti FTBI, terbukti peserta sudah bangga menggunakan bahasa Jawa,” tegasnya.

Untuk memfasilitasi dan mengabadikan karya peserta, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah telah menyediakan berbagai sarana publikasi.

“ BBJT juga menyediakan sarana publikasi, seperti majalah Swaratama dan majalah Karas, untuk memfasilitasi karya peserta yang akan diterbitkan secara cetak dan digital. Melalui tulisan, karya adik-adik akan abadi,” tambah Laily.

Selain itu, ia mendorong peserta memanfaatkan aplikasi Sibaja (Senarai Istilah Budaya Jawa) untuk memperkaya kosakata Bahasa Jawa. Penggunaan aplikasi ini diharapkan dapat mendukung pelestarian bahasa daerah secara praktis.

Kegiatan Kemah Sastra ini mendapat sambutan positif dari peserta dan pendamping. Dimas Satria Wicaksana, perwakilan peserta tingkat SD dari SD Negeri Gayam 01, Sukoharjo, mengungkapkan rasa senangnya.

“ Kegiatan kemah sastra ini menyenangkan dan inspiratif, membangkitkan kecintaan budaya, dan meningkatkan motivasi belajar. Saya juga merasa menjadi bagian dari upaya pelestarian bahasa daerah,” kata Dimas.

Ia juga berpesan agar kegiatan serupa terus berlanjut ke depannya dengan melibatkan lebih banyak pendamping serta diiringi apresiasi dan publikasi karya.

Sementara itu, salah satu pendamping dari Kabupaten Banjarnegara Tini, mengapresiasi pelaksanaan Kemah Sastra.

” Pelaksanaannya luar biasa, peserta mendapatkan ribuan manfaat dalam 3 hari ini. Setelah pulang, anak-anak akan menghasilkan karya-karya yang luar biasa sehingga tidak berhenti di satu cerita, tapi kita akan menghasilkan karya-karya yang inspiratif dan bermanfaat,” ucapnya.

Kegiatan penutupan ini juga dihadiri oleh para narasumber, yakni Sudadi, Ucik Fuadhiyah, Gunawan Budi Susanto, Khoirul Sholeh, Turiyo Ragilputra dan Saroni Asikin. (CF/RM,RN,CR,AI)

Penulis : Riska Meliyana, Rifda Nabila, Clareta Rosintya dan Ardini | Editor dan Publish : Chairul Falah

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *