Slawi FM – Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah (BBJT) kembali meneguhkan komitmennya dalam penguatan jati diri bangsa melalui Bahasa Indonesia. Aksi nyata tersebut diwujudkan dalam penganugerahan Penghargaan Lembaga Pengguna Bahasa Indonesia Terbaik 2025 yang diselenggarakan di Aula Cipto Mangunkusumo pada Rabu, (19/11/2025) kemarin.
Penghargaan ini menjadi momentum apresiasi bagi lembaga pemerintah, pendidikan, dan swasta yang dinilai konsisten dan serius dalam mengutamakan penggunaan bahasa negara, baik dalam dokumen resmi maupun ruang publik. Pada tahun ini, sebanyak 60 lembaga dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Tengah turut berpartisipasi dalam ajang bergengsi tersebut.
Dalam sambutannya, Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Dwi Laily menegaskan bahwa pengutamaan bahasa negara adalah bagian fundamental dari martabat dan kedaulatan bangsa.
“ Penghargaan ini bukan sekadar seremoni, melainkan wujud sinergi untuk memperkuat posisi Bahasa Indonesia di ruang publik,” ujar Laily.
Ia menekankan bahwa penggunaan Bahasa Indonesia bukan hanya urusan kelengkapan administrasi, melainkan juga identitas nasional yang harus dijaga bersama.
Laily juga menyoroti capaian internasional Bahasa Indonesia yang kian membanggakan, termasuk penggunaannya dalam sidang UNESCO dan pengajarannya di lebih dari 50 negara di dunia.
Sementara itu, Ketua Tim Kerja Pembinaan Bahasa dan Sastra BBJT, Ika Inayati menjelaskan bahwa Program Pengutamaan Bahasa Negara digarap secara berkelanjutan hingga tahun 2029. Program ini didasarkan pada regulasi yang kuat, mulai dari Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009, Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2019, hingga Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 2 Tahun 2025.
Ika Inayati merinci komposisi peserta tahun 2025 diantaranya 22 lembaga pemerintah, 28 lembaga pendidikan, dan 10 lembaga swasta.
“ Jika lembaga tidak melaksanakan pengutamaan bahasa negara, berarti melanggar aturan yang berlaku,” tegas Ika.
Salah satu tim penilai, Arvynda Permatasari, mengungkapkan bahwa kualitas dokumen resmi dinilai tidak hanya dari ketepatan ejaan, tetapi juga kesungguhan lembaga dalam menindaklanjuti setiap revisi yang disarankan.
Penilaian akhir ditetapkan berdasarkan tiga aspek, yaitu, Objek Ruang Publik (40%), Dokumen Resmi Lembaga (40%) dan Sikap Bahasa (20%)
“ Banyak lembaga menunjukkan komitmen tinggi dengan aktif berkonsultasi dan memperbaiki papan nama serta informasi layanan,” tutur Arvynda.
Berdasarkan hasil penilaian komprehensif, berikut adalah daftar lembaga peraih penghargaan dan nomine terbaik tahun 2025 yakni Kategori Penerima Penghargaan (Terbaik I) Nomine (Terbaik II & III) Pemerintah Bappeda Kabupaten Rembang, Sekretariat Daerah Boyolali dan Bapperlitbang Kabupaten Banyumas, Pendidikan SMP Negeri 1 Padamara, Purbalingga SMP 3 Bahasa Putera Harapan dan SMPN 1 Jati Swasta RS PKU Muhammadiyah Pamotan, Rembang RSU Islam Boyolali dan RS Kusuma Ungaran
Setiap penerima penghargaan (Terbaik I) berhak memperoleh uang pembinaan sebesar Rp .5.000.000,00-, sedangkan para nomine (Terbaik II dan III) masing-masing mendapatkan Rp. 2.500.000,00-,. (CF/AS)
Penulis : Agus Sudono | Editor dan Publish : Chairul Falah








