Menguak Kebenaran Seputar Praktik Menyusui

banner 468x60

Slawi FM – Menyusui adalah proses penting dan terpadu yang memastikan kelangsungan hidup dan perkembangan optimal bayi, sekaligus memberikan banyak manfaat kesehatan dan emosional bagi ibu. ASI eksklusif ini diberikan kepada bayi baru lahir 0 sampai 6 bulan bahkan dapat diberikan hingga usia 2 tahun.

Demikian yang dikatakan oleh Ahli Pertama Nutrsionist WKJ Kalibakung Adhytia Putri Arum Sari dalam Program Halo Slawi FM Jamune Kyeh dipandu oleh Sofia pada Jumat, (07/11/2025) pagi.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Menurut Adhytia, ibu menyusui harus beradaptasi dengan lingkungan, karena ibu menyusui tidak hanya melibatkan fasilitas fisik dan dukungan sosial, tetapi juga adaptasi terhadap kebutuhan dan perilaku bayi, terutama saat bayi menangis. Maka kesejahteraan emosional (mood) ibu menyusui merupakan kunci utama keberhasilan laktasi, dan hal ini sangat rentan terganggu oleh mitos-mitos yang beredar.

“ Ibu menyusui wajib untuk adaptasi dan jangan menghiraukan mitos – mitos. Ibu harus rileks dan nyaman ketika proses menyusui bayi. Karena kondisi ibu yang rileks bukan hanya bermanfaat bagi produksi ASI, tetapi juga sangat penting untuk kesehatan mental jangka panjang ibu,” tutur Adhytia.

Adhytia menjelaskan bahwa ibu menyusui harus melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah prinsip dasar yang sangat ditekankan dalam program kesehatan ibu dan anak. IMD tersebut sebagai langkah awal pembuka jalan menuju keberhasilan proses menyusui dan pemberian ASI eksklusif.

“ IMD ini adalah proses di mana bayi yang baru lahir, secara naluriah mencari puting payudara ibunya sendiri dan mulai menyusu. Dan ibu menyusui wajib memberikan ASI sesering mungkin, jangan menggunakan aturan jam. Karena kalau menggunakan metode jam kita tidak tahu bayi sudah lapar atau belum. Intinya kalau bayi ingin menyusu langsung diberikan saja,” ungkap Adhytia.

Adhytia juga menegaskan bahwa mitos seputar makanan adalah salah satu sumber kecemasan terbesar bagi ibu menyusui. Mitos-mitos ini seringkali tidak memiliki dasar ilmiah, dan justru dapat membatasi pola makan ibu yang menyebabkan stres, dan mengganggu nutrisi yang seharusnya terpenuhi.

“ Jadi pada dasarnya ibu menyusui boleh mengkonsumsi makanan apa saja, yang terpenting tidak berlebihan. Pola makan harus seimbang, bervariasi, dan menyediakan kalori serta cairan yang cukup serta ibu senang. Jangan biarkan mitos-mitos yang tidak berdasar membatasi pilihan makanan dan menambah beban pikiran ibu menyusui,” pungkasnya. (CF)

Penulis : Chairul Falah | Editor dan Publish : Chairul Falah

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *