Slawi FM – Saraf kejepit adalah suatu kondisi di mana sebuah saraf atau sekelompok saraf mengalami tekanan berlebihan, kompresi, atau iritasi dari jaringan di sekitarnya. Saraf kejepit ini terjadi karena adanya gelaja umum seperti Hernia Nukleus Pulposus (HPN) merupakan bantalan tulang belakang menonjol dan menekan saraf.
Demikian yang dikatakan oleh Nutrisonis Ahli Pertama UPTD WKJ Kalibakung Adhytia Putri Arum Sari dalam Program Halo Slawi FM Jamune Kyeh yang dipandu oleh Sofia pada Jumat (17/10/2025) pagi.
Menurut Putri, obesitas atau berlebihan berat badan bukan faktor utama penyebab saraf kejepit, tetapi saraf kejepit terjadi ketika ada tekanan berlebihan pada saraf oleh jaringan di sekitarnya, seperti tulang, tulang rawan (diskus), otot, atau tendon.
“ Meskipun obesitas bukan faktor utama penyebab saraf kejepit, tapi pasien yang menderita saraf kejepit diusahakan tidak memiliki berat badan berlebih. Karena kalau pasien obesitas, maka akan memperburuk kondisi saraf yang sudah terjepit dan menghambat proses penyembuhan,” tutur Putri.
Untuk mencegah saraf kejepit dan obesitas tentunya harus menjaga pola makan seimbang atau biasa disebut sebagai gizi seimbang adalah kebiasaan mengonsumsi makanan sehari-hari yang mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, dalam jenis dan jumlah yang tepat dan seimbang.
“ Makanan yang bergizi dan mengandung karbohidrat contohnya kentang, ubi jalar, dan singkong. Sedangkan protein hewani seperti telur, ayam, tempe, udang, see food dan lain – lain. Kemudian konsumsi makanan yang memiliki kandungan vitamin, mineral dan berserat yaitu sayur – sayuran dan buah – buahan,” ungkap Putri.
Selain itu, bagi seseorang yang menginginkan tubuh ideal dan tidak memiliki berat bada berlebihan dapat melakukan diet seimbang yakni mengatur pola makan dengan memasukkan semua jenis nutrisi esensial seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral dalam proporsi yang tepat dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan.
“ Jadi diet seimbang ini memang harus benar – benar memperhatikan dan memastikan kalori masuk lebih sedikit dari kalori keluar (Defisit Kalori) agar kita bisa mencapai target berat badan secara sehat. Kalau tidak memperhatikan, maka meskipun diet seimbang dilakukan tapi berat badan tetap naik,” jelas Putri.
Putri juga membagi tips sederhana agar badan tetap sehat diantaranya harus mengetahui komponen gizi seimbang, mengatur waktu makan, rutin berolahraga untuk menumbuhkan rasa bahagia dan mengurangi stres yang berdampak pada kehidupan sehari – hari.
“ Pikiran dan pola hidup tidak sehat menjadi faktor utama yang saling terkait dan menjadi pemicu utama berbagai penyakit, baik penyakit fisik maupun mental. Ayo mulai sekarang jalani hidup ini dengan penuh bahagia agar mood kita selalu baik, dan terhindar dari penyakit,” pesannya. (CF)
Penulis : Chairul Falah | Editor dan Publish : Chairul Falah








