Slawi FM – Hard power merupakan kekuatan atau kekuasaan yang sebagian besar berasal dari posisi otoritas seseorang. Maka seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan tentang kekuasaan yang bisa mempengaruhi orang lain merupakan aspek penting bagi setiap orang, terutama bagi para pemimpin suatu organisasi.
Demikian yang dikatakan oleh Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FTIK) UPS Tegal Agus Wibowo dalam Talkshow SPS yang dipandu oleh Merry Honey di Studio Radio Slawi FM, pada Rabu (27/08/2025) pagi.
Menurut Agus, hard power adalah kekuasaan yang memungkinkan seorang pemimpin untuk memengaruhi karyawannya dengan menggunakan reward atau punishment, dengan menggunakan reward atau punishment akan memicu orang lain untuk termotivasi dalam menjalankan sesuatu.
“ Contoh penggunaan hard power yaitu jika karyawan mengerjakan tugasnya dengan baik maka akan diberikan reward oleh pemimpinnya, sehingga karyawan lain akan termotivasi untuk bekerja dengan lebih giat. Sedangkan karyawan yang bekerja dengan tidak rajin atau bermalas-malasan akan diberikan punishment atau hukuman, sehingga dia menjadi rajin dalam bekerja karena tidak ingin mendapatkan hukuman,” tutur Agus.
Selain itu, dalam kekuasaan hard power ini pemimpin harus bisa menggunakan kekuasaannya berdasarkan jabatan, pemimpin mempunyai otoritas formal dan memiliki kekuatan untuk memberikan penghargaan, pemimpin juga memiliki kekuatan untuk memberikan hukuman bagi karyawan yang melanggar. Hukuman ini bentuknya bervariasi mulai dari teguran lisan atau tertulis, penundaan kenaikan gaji, pemotongan gaji hingga pemecatan.
“ Jadi seorang pemimpin harus berani dan tegas untuk memberikan hukuman kepada karyawannya yang melanggar aturan. Karena hukuman ini bertujuan untuk memperbaiki kinerja, menegakkan disiplin, dan memberikan efek jera agar pelanggaran serupa tidak terulang, sehingga produktivitas serta tujuan organisasi tetap terjaga,” jelas Agus.
Diakhir talkshow, Agus menekankan bahwa penggunaan hard power ini penting dimiliki oleh pemimpin. Seorang pemimpin yang tegas dalam memberikan sanksi akan memiliki pengaruh kuat terhadap kedisiplinan karyawan. Sanksi harus diberikan secara tegas dan jelas, serta berdasarkan aturan perusahaan yang berlaku.
“ Seorang pemimpin harus bisa menerapkan hard power dan soft power. Dengan menggabungkan hard power dan soft power, pemimpin dapat mencapai tujuan organisasi dengan efektif, karena mereka dapat memengaruhi orang lain baik melalui paksaan maupun daya tarik,” pungkasnya. (CF)
Penulis : Chairul Falah | Editor dan Publish : Chairul Falah