Herbal Tradisional Penjaga Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi

banner 468x60

Slawi FM – Hipertensi adalah kondisi seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas batas normal. Kondisi ini ditandai dengan tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih tinggi dan/atau tekanan darah diastolik 90 mmHg atau lebih tinggi secara terus-menerus.

Demikian yang disampaikan oleh Apoteker Saintifikasi Jamu WKJ Ergia Adang Sugiantoro dalam Program Halo Slawi FM Jamune Kyeh dipandu oleh Sofia pada Jumat (22/08/2025) pagi.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Menurut Ergia, faktor penyebab hipertensi diantaranya keturunan atau riwayat keluarga, usia, gaya hidup tidak sehat seperti kurang olahraga, banyak konsumsi garam, merokok, dan konsumsi alkohol berlebih, berat badan berlebih (obesitas), dan stress kronis.

“ Kalau tekanan darah kita terus tinggi bisa menyebabkan kerusakan serius pada pembuluh darah dan organ tubuh, meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, gagal ginjal, masalah penglihatan hingga kebutaan, dan komplikasi lain seperti aneurisma,” tutur Ergia.

Tekanan darah tinggi ini bisa dikatakan silent killer yaitu julukan untuk hipertensi atau tekanan darah tinggi karena kondisinya sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas, namun dapat menyebabkan kerusakan organ vital dan komplikasi serius tanpa disadari oleh penderitanya.

“ Jadi satu-satunya cara untuk mendeteksi hipertensi yang dikenal sebagai silent killer adalah dengan mengukur tekanan darah kita secara rutin menggunakan alat pengukur tekanan darah yang bisa dilakukan di fasilitas kesehatan seperti klinik, puskesmas dan rumah sakit serta apotek gratis,” ungkap Ergia.

Untuk mengatasi hipertensi dapat memanfaatkan herbal tradisional alam yang bisa didapatkan di sekitar rumah seperti akar alang – alang, daun seledri, dan kumis kucing. Tanaman herbal ini tentunya memiliki dosis atau takaran dan cara mengolahnya yaitu untuk tanaman herbal tersebut masing – masing 50 gram.

“ Bagi masyarakat yang bingung cara mengolahnya bisa datang langsung ke WKJ Kalibakung disana selain dicek kondisi kesehatan dan tekanan darahnya, asam urat, kolesterol, gula darah dan saturasi oksigen. Setelah itu pasien akan diarahkan ke saintifikasi jamu disitu bisa konsultasi secara langsung apa yang diderita. Kemudian pasien akan diberikan racikan herbal tradisional dan edukasi cara mengolahnya,” jelas Ergia.

Ergia mengajak kepada seluruh masyarakat agar tidak ragu untuk melakukan pemeriksaan ke WKJ Kalibakung. Karena di WKJ selain akan dilakukan pemeriksaan juga diberikan obat herbal tradisional dengan harga terjangkau sekitar Rp. 35.000,-  sudah paket dokter dan jamu yang dikonsumsi selama 1 minggu.

“ Obat konvensional maupun herbal sama – sama memiliki manfaat untuk menopang kesehatan. Ketika masyarakat sedang mengkonsumsi herbal bisa dibarengi dengan obat konvensional dengan cara dijeda atau ada jarak konsumsinya 1-2 jam. Herbal tradisional ini tidak hanya untuk mengobati, tetapi bisa juga mencegah penyakit. Karena herbal memiliki kandungan metabolisme sekunder yang berfungsi mencegah dan mengobati,” tandasnya. (CF)

Penulis : Chairul Falah | Editor dan Publish : Chairul Falah

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *