Pentingnya Literasi Media Bagi Masyarakat di Era Digital

banner 468x60

Slawi FM – Masyarakat diimbau agar tidak mudah percaya dengan informasi yang ditonton, didengar maupun di baca melalui TV, Radio, Media Sosial (medsos) dan media mainstream. Maka masyarakat harus mengecek kebenaran informasi tersebut agar tidak terpengaruh oleh informasi hoax.

Demikian yang dikatakan oleh Komisioner KPID Jawa Tengah Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran Mukhamad Nur Huda dalam Program Halo Slawi FM yang dipandu oleh Aldo pada Kamis (19/06/2025) siang.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Menurut Huda, pada dasarnya tidak menyalahkan kehadiran internet di dalam kehidupan, karena internet sebatas sebuah fasilitas. Sama saja seperti TV atau radio, sebuah media informasi yang dapat di manfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. Namun fasilitas seperti itu juga tidak terbebas dari hal-hal negatif.

Untuk itu literasi media sangat penting bagi masyarakat untuk membantu dalam memahami, menganalisis, dan mengevaluasi informasi yang mereka terima dari berbagai media, serta membuat keputusan yang cerdas dan bertanggung jawab.

“ Di era perkembangan teknologi literasi media sangat penting untuk memahami dan menganalisa kebenaran informasi yang disajikan oleh penyaji informasi seperti TV, Radio, dan berbagai platform media cetak serta online yang memiliki jangkauan luas dan pengaruh signifikan terhadap masyarakat. Oleh karena itu kewajiban literasi media berlaku untuk semua orang, baik individu maupun kelompok, serta yang terlibat dalam konsumsi dan produksi informasi,” tutur Huda.

Setiap media tentunya memiliki kepentingan tertentu dalam menyampaikan informasi. Maka masyarakat untuk selalu mengevaluasi sumber berita dan mencari informasi dari berbagai sumber untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap dan seimbang.

Selain itu, tontonan juga dapat memengaruhi kepribadian seseorang. Tontonan, terutama film dan acara televisi, dapat memengaruhi suasana hati, pemikiran, dan bahkan membentuk cara seseorang bertindak dan berpikir. Hal Ini terjadi karena tontonan dapat memicu berbagai emosi dan hormon dalam tubuh, serta memberikan contoh perilaku yang dapat ditiru atau diinternalisasi.

“ Apa yang kita tonton dapat mempengaruhi dan membentuk keperibadian, misalnya ada anak setiap hari memegang gadget dan menonton hal – hal tertentu yang mengadung unsur pendidikan tidak baik, maka diwaktu yang akan datang anak tersebut otomatis terbentuk dengan kepribadian yang dia tonton. Maka para orang tua memiliki tanggung jawab agar selalu memantau perkembangan anak termasuk mengawasi penggunaan gadget anak,” jelas Huda.

Huda berharap kepada semua penyaji informasi agar menyajikan konten tentang kearifan lokal yang kaya akan nilai sosial dan budaya dari berbagai daerah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengemas informasi secara menarik dan mudah dipahami, serta menyoroti pentingnya kearifan lokal dalam kehidupan masyarakat. Sehingga masyarakat tertarik dengan tontonan yang baik tidak beralih menonton konten negatif.

“ Bagi seluruh masyarakat di Jawa Tengah ketika menemukan dugaan pelanggaran penyiaran bisa melaporkan aduan ke KPID Jateng melalui whatsapp di 0811 310 4040 dan email kpidjateng@yahoo.com, website kpid.jatengprov.go.id  serta media sosial KPID Jateng di facebook, instagram dan X (twitter),” tandasnya. (CF)

Penulis : Chairul Falah | Editor dan Publish : Chairul Falah

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *