Slawi FM – Indonesia kini memasuki periode penting dalam perjalanan sejarahnya. Dengan semangat menuju Indonesia Emas 2045, negara ini bertekad menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia pada ulang tahunnya yang ke-100. Namun, meskipun ada potensi besar, masih banyak tantangan yang harus dihadapi untuk mencapai visi tersebut.
Demikian yang dikatakan oleh Komisaris Independen Bank BSI 2020-2023 Muh. Arief Rosyid Hasan dalam Program Halo Slawi FM yang dipandu oleh Aldo pada Kamis (22/05/2025) sore.
Menurut Arief, generasi muda Indonesia menghadapi tantangan serius untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, terutama terkait ekonomi dan lingkungan. Tantangan utama meliputi ketimpangan pendidikan, ketenagakerjaan, ketimpangan digital, dan perubahan iklim. Untuk mengatasi tantangan ini, generasi muda perlu meningkatkan kualitas pendidikan, keterampilan, dan literasi digital, serta beradaptasi dengan perubahan iklim dan perkembangan teknologi.
“ Para generasi muda ini harus beradaptasi perubahan iklim dan perkembangan teknologi yang berjalan cepat. Maka literasi digital ini penting agar generasi muda memiliki pengetahuan dan kompetensi yang bisa dimanfaatkan dengan baik,” kata Arief.
Sementara itu, Direktur Politeknik Pancasakti Tegal Prayitno menjelaskan, bahwa tantangan generasi muda untuk menuju Indonesia emas adalah generasi muda harus memanfaatkan bonus demografi dengan baik. Untuk memanfaatkan bonus demografi menuju Indonesia Emas, Indonesia perlu fokus pada peningkatan kualitas SDM, memperluas pasar tenaga kerja, dan mengelola pertumbuhan populasi secara efektif.
“ Sekarang ini generasi muda harus memiliki kualitas SDM yang baik, melalui pendidikan dan pelatihan, serta pengembangan keterampilan. Sehingga akan menghasilkan tenaga kerja yang kompeten dan produktif. Pasar tenaga kerja yang luas juga perlu diciptakan dengan mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi, serta menciptakan peluang kerja yang beragam. Apalagi sekarang perusahaan – perusahaan mengutamakan kemampuan SDM yang mumpuni dan harus dikuasai, baik teori maupun praktek,” tutur Prayitno.
Prayitno optimis bahwa dengan memanfaatkan bonus demografi secara optimal, maka Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi negara maju dan sejahtera di tahun 2045 serta Indonesia Emas dapat terwujud. (CF)
Penulis : Chairul Falah | Editor dan Publish : Chairul Falah