Peran Penting Perempuan di Era Modern

banner 468x60

Slawi FM – Era modern ini telah membawa perubahan dinamis dalam paradigma peran gender. Hal ini tentunya semakin membuka ruang bagi perempuan untuk mencapai ambisi di berbagai bidang kehidupan. Seiring dengan perkembangan pola fikir masyarakat, posisi perempuan tidak hanya menjadi saksi, namun juga memiliki peran penting dalam mengukir sejarah.

Demikian yang dikatakan oleh Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kabupaten Tegal Naning Yuni Amanto dalam Program Halo Slawi FM yang dipandu oleh Merry Honey pada Selasa, (22/04/2025) pagi.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Menurut Naning, peran perempuan di era modern sangat luas dan beragam. Mereka tidak hanya berperan sebagai ibu rumah tangga, tapi juga sebagai pekerja, pemimpin, dan agen perubahan dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi, politik, pendidikan, dan sosial serta bidang pemerintahan.

“ Perempuan di Kabupaten Tegal banyak yang berartisipasi aktif seperti menjadi PNS dan Anggota DPRD serta Lembaga Pemerintah lainnya. Kemudian di pembangunan daerah perempuan juga terlibat seperti pengelolaan air bersih, aktif kegiatan dharma wanita, dan GOW PKK. Hal ini membuktikan bahwa perempuan juga berperan aktif di seluruh aspek kehidupan,” tutur Naning.

Perempuan juga perlu diperjuangkan khususnya perlindungan hukum terkait dengan maraknya pelecehan seksual dan KDRT. Perlindungan ini mencakup hak-hak korban, seperti akses ke pelayanan kesehatan, dukungan psikologis, dan bantuan hukum dalam proses peradilan.

“ Bagi saya selaku ibu melihat peristiwa pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak – anak kita yang masih usia dini sangat miris. Maka kita perlu memperjuangkan perlindungan hukum bagi kaum perempuan,” jelas Naning.

Naning berpesan kepada para anggota perempuan di IWAPI bahwa perempuan harus bisa berdiri sendiri, tidak mudah menyerah, setiap hari adalah kesempatan dan hidup merupakan perjalanan yang harus dinikmati dengan kebahagiaan.

” Laki – laki tanpa sentuhan tangan istri mereka susah berdiri, artinya semangat pria tanpa adanya pendampingan dari wanita maka kerja tidak dapat maksimal dan tidak berlaku sebaliknya,” tambah Naning.

Sementara itu, Direktur Politeknik Pancasakti Tegal Prayitno menambahkan bahwa di Bulan April ini menjadi momennya para perempuan – perempuan yang bisa dimanfaatkan dengan baik, tetapi tidak hanya dibulan April saja, tetapi dibulan yang lain juga bisa memanfaatkan dan memberdayakan perempuan serta melakukan koreksi dan evaluasi untuk menjadi lebih baik di tahun depannya.

“ Saya memandang dari segi akademisi tanggal 21 April 2025 adalah momen kartini yang harus dicontoh teladannya seperti pendidikan, budayanya yang menggunakan kebaya serta memiliki mental pemberani dan optimis dalam menghadapi tantangan,” pungkasnya. (CF)

Penulis : Chairul Falah | Editor dan Publish : Chairul Falah

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *