Generasi Muda Harus Mampu Melestarikan Seni dan Budaya

banner 468x60

Slawi FM – Mencintai keanekaragaman seni dan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia merupakan tanggung jawab seluruh warga Negara Indonesia. Keanekaragaman ini adalah suatu kekayaan bangsa Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan agar tidak dicuri atau ditiru oleh bangsa lain.

Mencintai seni dan budaya Indonesia penting karena merupakan bagian dari identitas bangsa, warisan leluhur, dan kekayaan nasional. Mencintai seni dan budaya juga dapat membantu Indonesia menghadapi tantangan global.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Demikian yang dikatakan oleh Ketua Rumah Seni Tegal Sri Waluyo dalam Program Halo Slawi FM yang dipandu oleh Merry Honey pada, Senin (17/03/2025) pagi.

Menurut Waluyo, perkembangan era digital yang semakin maju, 70 persen seni dan budaya di Kabupaten Tegal hampir punah. Hal ini berdasarkan riset peminat karawitan mayoritas usia 60 tahun baik sinden maupun pelaku seni lainnya. Maka dirinya berkeinginan untuk membuat rumah seni Tegal. Rumah seni Tegal sebagai tempat yang digunakan untuk berkreasi dan mengekspresikan seni, seperti pameran, pertunjukan, dan diskusi seni. Rumah seni juga bisa menjadi wadah bagi seniman untuk berkolaborasi dan bertukar pikiran.

“ Rumah seni ini berfungsi untuk memunculkan bibit – bibit seniman baru agar ada regenerasi, sehingga seni dan budaya di Kabupaten Tegal tidak punah,” tutur Waluyo.

Wakil Ketua Rumah Seni Tegal Cahwati menjelaskan, dalam rangka memeriahkan bulan suci ramadhan, yayasan rumah seni Tegal pertama kali menggelar acara pesona ramadhan yang disi dengan beberapa kegiatan diantaranya pentas seni dari karawitan seperti wayang, tari dan lomba – lomba fashion show, campursari, dangdut, dan lomba mewarnai serta kaligrafi.

“ Kami berharap anak – anak muda yang memiliki bakat agar disalurkan dengan mengikuti kegiatan lomba – lomba tersebut. Terutama lomba vocal campursari dan dangdut yang tujuannya adalah mencari bibit – bibit baru untuk meneruskan para pelaku sinden yang sudah usia lanjut. Kemudian lomba fashion show untuk mempromosikan batik Tegalan UMKM,” jelas Cahwati.

Cahwati berharap ke depan Kabupaten Tegal nilai seni tegalnya naik go internasional melalui seni tradisionalnya seperti Seni Tari Topeng Endel, Wayang Golek, Balo-Balo, Sampyong, dan Kuda Lumping yang intinya adalah mempromosikan kebudayaan Kabupaten Tegal baik kuliner maupun seninya.

Sementara itu, Direktur Politeknik Pancasakti Global Prayitno menambahkan, terkait kepunahan seni dan budaya di Kabupaten Tegal, maka perlunya regenerasi yang mewariskan seni dan budaya agar tetap lestari. Disamping itu pemerintah juga harus melihat bahwa pemberdayaan pelaku seni ini penting apalagi diera sekarang soft power diperlukan untuk seni dan budaya.

“ Untuk para generasi z tentunya memerlukan kemasan yang menarik, sehingga para generasi muda dapat tertarik dengan seni dan budaya kita. Dengan cara memberikan peluang mereka misalnya apa yang mereka sukai dan seperti apa. Sehingga kita bisa berinovasi dalam mengembangkan seni dan budaya Kabupaten Tegal,” pungkasnya. (CF)

Penulis : Chairul Falah | Editor dan Publish : Chairul Falah

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *