Opini – Bazar Ramadhan memiliki peran yang sangat vital dalam perekonomian rakyat, khususnya dalam mendukung perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Seperti yang telah diungkapkan oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bazar merupakan pasar yang diselenggarakan dalam jangka waktu tertentu, umumnya beberapa hari, dengan tujuan untuk memperkenalkan dan menjual barang-barang kerajinan, makanan, dan produk lainnya. Bazar Ramadhan, yang biasanya hadir pada bulan suci ini, memberikan ruang bagi pedagang kecil untuk menjajakan produk mereka dengan lebih luas kepada masyarakat.
Fenomena bazar tidak hanya menjadi tempat jual beli, tetapi juga menjadi ajang pertemuan antara pembeli dan penjual. Hal ini membuka peluang untuk adanya interaksi yang lebih personal dan informatif. Dalam konteks ini, pembeli tidak hanya disajikan dengan label harga yang tertera, melainkan juga dapat berdialog langsung dengan penjual. Dialog ini memungkinkan terjadinya edukasi produk, serta memberikan kesempatan bagi penjual untuk menjelaskan keunikan produk yang mereka tawarkan. Oleh karena itu, bazar tidak hanya sekadar transaksi ekonomi, tetapi juga menjadi ruang untuk membangun hubungan yang lebih dekat antara pelaku ekonomi dan konsumen.
Salah satu keunggulan dari bazar Ramadhan adalah harga yang relatif terjangkau. Produk yang dijual cenderung memiliki harga yang lebih murah dibandingkan dengan pasar tradisional atau modern. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri, karena pembeli merasa mendapatkan nilai lebih dari setiap transaksi yang dilakukan. Tidak jarang, omzet yang tercatat dalam satu hari penyelenggaraan bazar bisa mencapai puluhan juta rupiah. Oleh karena itu, bazar Ramadhan berfungsi sebagai wadah yang tidak hanya menggerakkan ekonomi rakyat tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat.
Bazar Ramadhan menjadi sayap UMKM yang sangat penting. UMKM adalah sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja dan menyumbang sebagian besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Oleh karena itu, peran bazar dalam mendukung UMKM sangat besar, karena menjadi sarana bagi para pelaku usaha kecil untuk memperkenalkan produk mereka dan memperluas pasar. Dengan demikian, bazar Ramadhan dapat dianggap sebagai strategi efektif untuk memperkenalkan produk UMKM kepada konsumen yang lebih luas. Namun, untuk lebih meningkatkan kualitas dan daya tarik bazar, pemerintah daerah memiliki peran yang sangat penting.
Pemerintah harus memastikan bahwa bazar Ramadhan dilaksanakan di tempat yang strategis, dengan dukungan sarana dan prasarana yang memadai. Pemilihan lokasi bazar yang tepat, seperti area yang mudah diakses dengan fasilitas parkir yang memadai, toilet, dan area yang nyaman dan teduh, dapat meningkatkan kenyamanan baik bagi penjual maupun pembeli. Selain itu, desain stand yang rapi dan menarik juga akan menambah kesan positif bagi pengunjung, sehingga mereka merasa lebih betah dan tertarik untuk membeli.
Peran Pemerintah Pusat dan Daerah dalam Mendorong Ekonomi di Bulan Ramadan Pada 28 Februari lalu, pemerintah melalui Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan program diskon belanja melalui inisiatif “Friday Mubarak” untuk mendorong konsumsi masyarakat selama bulan Ramadhan.
Program ini bertujuan untuk merangsang daya beli masyarakat dengan memberikan diskon yang menarik, yang tentu saja menjadi kabar baik bagi konsumen yang ingin berbelanja dengan lebih hemat. Meski begitu, selain program dari pemerintah pusat, saya pikir peran pemerintah daerah dalam mendukung perekonomian masyarakat melalui bazar Ramadhan sangat penting, bahkan lebih populer dan familiar di telinga masyarakat.
Bazar Ramadhan, yang sudah menjadi tradisi di banyak daerah, memiliki keunggulan tersendiri dalam menjangkau masyarakat. Bazar lebih mudah diterima dan dikenali oleh masyarakat lokal karena sifatnya yang lebih dekat dan personal. Dalam banyak kasus, bazar Ramadhan sudah menjadi bagian dari rutinitas masyarakat dalam menyambut bulan suci, menjadi tempat yang sangat dinantikan sebagai ajang pertemuan dengan produk lokal, kuliner khas, serta berbagai produk UMKM yang dibutuhkan selama bulan puasa.
Oleh karena itu, strategi bazar lebih dikenal dan lebih mudah diakses oleh masyarakat dibandingkan dengan program diskon belanja yang mungkin hanya bisa diikuti melalui platform tertentu atau di tempat-tempat tertentu yang terbatas.
Mengoptimalkan Potensi Bazar dengan Teknologi dan Kolaborasi sangat penting, apalagi di era digital yang semakin maju, pemerintah dan lembaga perbankan perlu menyediakan fasilitas pembayaran yang lebih modern dan praktis. Pendekatan cashless yang memanfaatkan teknologi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dan EDC (Electronic Data Capture) adalah langkah yang sangat tepat. Konsumen saat ini semakin mengutamakan kenyamanan dan kemudahan, sehingga transaksi menggunakan alat pembayaran digital menjadi pilihan yang sangat diminati. Hal ini sejalan dengan perubahan paradigma konsumen yang lebih memilih cara bertransaksi yang cepat dan tanpa ribet.
Selain itu, penting juga untuk memberikan perhatian lebih pada packaging atau kemasan produk. Kemasan yang menarik dan fungsional dapat meningkatkan daya tarik produk, serta memberi kesan profesionalisme bagi pelaku usaha. Bukan hanya masalah estetika, tetapi kemasan yang baik juga dapat menjadi alat promosi yang efektif, mengingat kemasan yang menarik dapat menciptakan persepsi positif di mata konsumen.
Untuk meningkatkan inovasi dan daya tarik bazar Ramadhan, peran kampus dan perbankan sangat penting. Kolaborasi antara institusi pendidikan dan perbankan dapat menciptakan program-program yang mendukung pengembangan UMKM. Kampus-kampus dapat melibatkan mahasiswa dalam kegiatan bazar, baik melalui riset pemasaran, desain produk, ataupun kegiatan promosi. Di sisi lain, perbankan dapat memberikan fasilitas pembiayaan atau kemudahan pembayaran untuk para pedagang yang membutuhkan modal usaha atau ingin meningkatkan kemampuan transaksional mereka.
Penting untuk dipahami bahwa dalam upaya mengembangkan bazar Ramadhan sebagai sayap penggerak ekonomi rakyat, kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, perbankan, dan kampus sangat diperlukan. Dengan dukungan yang komprehensif, bazar Ramadhan dapat menjadi lebih dari sekadar ajang jual beli, tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, khususnya para pelaku UMKM. Inovasi dan penguatan fasilitas yang diberikan akan menjadikan bazar sebagai solusi ekonomi yang bermanfaat bagi semua pihak, khususnya dalam menciptakan ketahanan ekonomi rakyat yang lebih baik.
Penulis : Nurul Mahmudah, SE., M.Si Ak. CA (Dosen Tetap Prodi Akuntansi Sektor Publik Politeknik Harapan Bersama Tegal) | Publish : Chairul Falah