Pentingnya Transformasi Literasi di Era Digital

banner 468x60

Slawi FM – Di era globalisasi dan teknologi digital yang semakin pesat, kebutuhan akan transformasi menjadi suatu keharusan. Salah satu aspek krusial dari transformasi ini adalah literasi digital, yang mengacu pada kemampuan individu untuk menggunakan teknologi digital secara efektif dan kreatif dalam kehidupan sehari-hari.

Demikian yang dikatakan oleh Guru SMAN 1 Dukuhwaru Agung Nugroho dalam Program Halo Slawi FM yang dipandu oleh Aldo Herlambang, pada Rabu (26/02/2025) siang.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Menurut Agung, seiring berkembangnya teknologi tentunya memberikan kemudahan dalam menemukan media penulisan. Selain kertas yang ringan, mudah ditulisi, mudah diperoleh, kini hadir pula media menulis elektronik. Dengan menulis secara digital, orang-orang tak perlu selalu membawa wujud fisik dari sebuah buku atau pena ketika menulis.

“ Tulisan sekarang bentuknya PDF dan Ebook yang meringkas dan memudahkan kita. Tapi ada kelemahannya yaitu kalau buku kita mudah membukanya dari awal. Sedangkan jika kita pakai EBook tentunya perlu membuka slide satu persatu dan dari sisi kesehatan lebih aman buku manual dibandingkan pakai digital atau gadget karena terlalu lama tidak baik untuk kesehatan mata,” tutur Agung.

Sementara itu, Guru Bimbingan Konseling (BK) SMKN 1 Adiwerna Wulan Anggraeni menjelaskan bahwa berdasarkan pengamatanya di SMKN 1 Adiwerna mayoritas siswa siswi lebih menyukai membaca melalui Ebook dan EToon atau bisa dikatakan minat baca generasi z sekarang lebih nyaman menggunakan internet melalui Handphone dan Gadget.

” Jadi anak – anak lebih suka pakai handphone ketika mengakses informasi dan media pembelajaran online. Dan memang mayoritas anak suka membaca melalui handphone. Maka dengan adanya perkembangan teknologi ini kita harus bisa manfaatkan dengan baik salah satunya membuat perpustakaan digital dengan Ebook. Hal ini sebagai strategi dan inovasi untuk membangun minat baca pada anak,” jelas Wulan.

Untuk SMKN 1 Adiwerna sendiri memiliki Program BMW yaitu Bekerja Melanjutkan dan Wirausaha, dengan prosentase 70 persen bekerja dan 22 persen masuk ke perguruang tinggi serta 3 persen berwirausaha. Maka arah karir siswa siswi SMKN 1 Adiwerna umumnya langsung terjun ke dunia kerja. (CF)

Penulis : Chairul Falah | Editor dan Publish : Chairul Falah

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *