Slawi FM – Telinga adalah salah satu organ yang memiliki kemampuan untuk membersihkan diri sendiri. Bentuk telinga juga dirancang sedemikian rupa untuk mengantisipasi masuknya kotoran. Hal ini dibuktikan dengan bentuk liang telinga yang bersudut sehingga membuat kotoran sulit masuk ke bagian dalam.
Terlalu banyak kotoran telinga memang dapat menimbulkan ketidaknyamanan. Maka banyak orang melakukan perawatan tubuh seperti mengorek telinga dengan benda asing seperti cotton bud untuk membersihkan kotoran yang menumpuk. Tapi bukan berarti mengorek telinga terlalu sering agar senantiasa bersih. Sebab, terlalu sering mengorek telinga dengan benda asing dapat memicu risiko kesehatan.
Demikian yang dikatakan oleh Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan Bedah Kepala Leher di Yogyakarta Lulu Irlina dalam Program Halo Slawi FM yang dipandu oleh Rida, pada Rabu (26/02/2025) pagi.
Menurut Dokter Lulu, kebiasaan mengorek telinga mengakibatkan penyakit Otitis Eksterna Difusa yang terjadi karena adanya radang pada telinga bagian luar. Kulit yang melapisi bagian luar saluran telinga menjadi merah dan bengkak karena infeksi oleh bakteri (kuman atau serangga) atau jamur. Infeksi ini sangat umum terjadi dan dapat mempengaruhi semua umur.
“ Mengorek telinga ini akan menimbulkan bengkak, nyeri dan sensitife telinga berkurang atau biasa kita sebut budeg dan yang paling parahnya lagi ketika pasien datang ke saya dengan keluhan telinganya penuh. Saat saya periksa ternyata di dalam telinganya ada seperti daging tumbuh dan dibelakangnya terdapat kapas cotton bud yang menyumbat dalam saluran telinga,” jelas Dokter Lulu.
Dokter Lulu juga membagikan tips agar telinga sehat dan terjaga dengan baik salah satunya saat mendengarkan musik dengan headset dianjurkan 1 hari mendengarkan musik 1 jam saja dengan volume tidak lebih dari 60. Kemudian bagi masyarakat dan pendengar setia Slawi FM yang ingin konsultasi bisa langsung DM ke instagram dan tiktok @luluirlinatht. (CF)
Penulis : Chairul Falah | Editor dan Publish : Chairul Falah