Slawi FM – Taksonomi Bloom merupakan taksonomi untuk tujuan pendidikan yang meliputi 6 tingkatan berpikir, yaitu mengingat, memahami, menerapkan, menganalisa, mengevaluasi dan mengkreasi atau mencipta. Taksonomi Bloom membawa siswa melalui proses berpikir untuk menganalisis informasi atau pengetahuan secara kritis.
Taksonomi Bloom dimulai dengan pengetahuan ingatan dan perlahan mendorong siswa untuk mencari lebih banyak informasi berdasarkan serangkaian tingkat pertanyaan dan kata kunci yang memunculkan tindakan dari pihak siswa. Baik berpikir kritis maupun taksonomi Bloom diperlukan untuk pendidikan dan meta-kognisi.
Demikian yang dikatakan Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FTIK) UPS Tegal Agus Wibowo dalam talkshow pagi yang dipandu oleh penyiar Rida di Studio Radio Slawi FM, pada Rabu (08/01/2025) pagi.
Menurut Agus, tujuan taksonomi pada pengembangan literasi adalah untuk mengembangkan kemampuan literasi anak sesuai dengan perkembangan zaman meliputi kegiatan bermain, mengamati, berpikir kreatif serta keterampilan memecahkan masalah. Proses pembelajaran di tingkat SD, SMP dan SMA dengan mengevaluasi perkembangan siswa baik segi pemahaman, menerapkan, menganalisis maupun menciptakan.
“ Untuk kemampuan menciptakan biasanya anak SD dilatih dengan prakarya atau anak SD ditahun 1980 dan 1990an itu pelajaran memasak. Hal ini sebenarnya anak memiliki kemampuan mengingat dan menerapkan apa yang dilihat,” tutur Agus.
Mengingat, memahami, menerapkan, menganalisa, mengevaluasi dan menciptakaan juga berhubungan dengan aktifitas sosial seperti Desa Wisata agar berkembang dan banyak pengunjung mendatangi Desa Wisata tersebut. Hal ini tentunya membutuhkan analisa, evaluasi dan ciptaan kegiatan baru atau konsep baru untuk menarik para wisatawan.
“ Ciptaan – ciptaan konsep baru bisa dari teman kita dan para pengunjung yang memberikan saran dan masukannya untuk mengembangkan Desa Wisata,” jelas Agus.
Terkait dengan taksonomi bloom pada pengembangan literasi, Agus menghimbau kepada para orang tua agar bisa menjadi contoh baik bagi anak – anaknya. Karena anak akan meniru apa yang mereka lihat dan bisa menerapkannya. Sehingga peran orang tua menjadi penting untuk menjadi contoh baik bagi anak – anaknya dengan melakukan aktifitas – aktifitas positif. (CF)
Penulis : Chairul Falah | Editor dan Publish : Chairul Falah
